Begini Cara Teroris Merekrut Hafizh Al Qur'an Hingga Aparat Bisa Terhasut | Nasir Abbas

*Begini Cara Teroris Merekrut Anggotanya: Hafizh Al-Qur'an Hingga Aparat Bisa Terhasut*



Terupdate 2022 - di lansir oleh: Nasir Abbas (Mantan Teroris Koordinator Wilayah Asia Tenggara Jama'ah Islamiyah/Direkrut oleh Abu Bakar Ba'asyir di usia 18 Tahun/Merekrut Nurdin M. Top, Dr. Azhari, Umar Patek, Imam Samudra/Penulis Buku 'Membongkar Jama'ah Islamiyah' dan 'Kutemukan Makna Jihad')


"Saya mula-mula direkrut dengan imbalan biaya hidup yang semuanya ditanggung"



  "Mereka menjebak logika kita semua dengan mempertentangkan Al-Qur'an dan Pancasila dasar negara maupun Nabi Muhammad saw. dengan Presiden RI. Padahal logika ini salah, merendahkan Al-Qur'an dan Rasulullah saw."


  "Saya pun dianggap Kafir oleh mereka, salam saya tidak dijawab, saya dianggap berkhianat karena membantu BNPT melakukan Deradikalisasi ini. Akibatnya, saya pernah dikeroyok hingga diancam dibunuh sangat sadis bukan,perilaku mereka"


  "Inilah Jihad saya untuk menyadarkan anggapan Jihad mereka yang keliru, saya mengunjungi, menasehati dan berdiskusi dengan para narapidana terorisme dari satu penjara ke penjara lain bersama Kepolisian. Dan jihad kita semua mencegah keluarga dan lingkungan kita terjangkit doktrin ini. Saya pun khawatir jangan-jangan saya berkeliling mencegah terorisme dan anak saya terkena melalui internet ini sangat bahaya sekali"

  "Contoh kecilnya Ada anak polisi yang mengkafirkan bapaknya sendiri karena dianggap Thogut, bekerja untuk pemerintahan yang dianggap kafir"

  "Kita harus Awasi keluarga dan lingkungan kita masing-masing, ketika menonton berita penangkapan teroris atau peristiwa terorisme/pengeboman, tanyakan pada anak atau keluarga kita, bagaimana respon mereka. Jika mereka menyetujui tindakan itu maka berhati-hatilah!"

  "Tidak semua yang mengkafirkan dan radikal akan menjadi teroris, tapi semua teroris mengkafirkan dan radikal. Jika ada yang mengatakan tidak apa-apa membunuh orang lain maka segera laporkan ke aparat atau ke pihak yang berwajib"

  "Islam bukan agama teroris. Di Indonesia pernah ditangkap Teroris non-Islam"


  "Teroris tidak suka jika ditangkap, mereka akan sengaja memancing aparat untuk menembak mereka. Jika ditangkap mereka merasa menjadi pecundang. Sedangkan jika ditembak, mereka bangga merasa mati syahid,ini sangat keliru"

  "Mereka berani membunuh masyarakat sipil dan aparat karena tidak lagi melihat mereka sebagai muslim, kita telah dikafirkan sehingga halal darahnya"

 Jangan lupa berikan komentar lain di sini..


 Mungkin sampai segini saja saya bercerita, karena ini memang cerita nyata,dari mantan terorisme,jngan lupa berikan komentar d bawah terimakasih.


*MELURUSKAN TAFSIR DALIL-DALIL TERORISME*

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama